Astaghfirullah PWNU Jawa Barat menggelar kajian khusus bersama Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar Abdalla Akan Hadir di PWNU Jawa Barat. Sarekat Muslim Indonesia (SMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bandung akan gelar diskusi pemikiran Islam bertema “Menjadi Muslim Masa Kini (Seputar Agama, Manusia dan Kebudayaan)”.
Narasumbernya adalah Dr. Ulil Abshar Abdalla, seorang pemikir terdepan Nahdlatul Ulama. Menurut Panitia, Choiril Anwar Rohili, acara tersebut akan digelar di Kantor PWNU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung No.9 Kota Bandung. Sabtu, 7 November 2015. Jam 14:00-selesai.
“Teman-teman muda NU di Jawa Barat ini membutuhkan rutinitas kajian pemikiran. Sekarang NU sedang bergairah dalam organisasi dan kami, dari Sarekat Muslim Indonesia, PMII Kota Bandung dan Pagarnusa Kota Bandung mencoba menawarkan kajian-kajian keilmuan sebagai bagian penting dari transformasi gerakan kaum muda NU.
Mas Ulil Abshar Abdalla kita hadirkan untuk membangkitkan gairah pemikiran keislaman dan keindonesaan,” ujarnya kepada Katakini.com.
Kepada Katakini.com , Choiril mengirim Term of Reference (TOR) sebagai berikut:
Derap zaman bergerak cepat. Transformasi pemikiran terus melaju. Semangat memperbaharui pemikiran adalah kebutuhan kita semua. Orang- orang NU adalah kelompok pecinta pengetahuan dan selalu kehausan akan oase pemikiran-pemikiran yang progresif.
Atas dasar kebutuhan meletakkan sendi- sendi pemikiran itulah kita merasa perlu berkumpul dalam suasana keilmuan. Kesempatan kali ini, PMII Kota Bandung bersama Sarekat Muslim Indonesia mengajak warga NU dan siapa saja yang mencintai kajian pemikiran Keislaman dan Keindonesiaan untuk bergabung bersama Ulil Abshar Abdalla.
Cendekiawan Nahdlatul Ulama, pemikir terdepan, penulis produktif dan memiliki kemampuan yang unggul dalam bidang studi pemikiran Islam.
Ia seorang muslim liberal itu tidak penting bagi kita. Ia tidak sejalan dengan pandangan kita itu juga tidak penting. Karena yang terpenting dalam dunia keilmuan adalah menyimak, memahami, dan mencoba mendialogkan pandangan- pandangan yang berbeda sehingga tumbuh dialektika yang maju. Dari situlah ngalap berkah keilmuan kita tercapai.
Di Kantor PWNU Jawa Barat (Jalan Terusan Galunggung No 9 Kota Bandung) , pada Sabtu 7 November 2015, Ulil Abshar Abdalla akan berbicara tentang keilmuan dengan tema “Menjadi Muslim Masa Kini; Seputar Agama, Manusia dan Kebudayaan.”
Tema besar itu akan diturunkan dalam poin-poin sebagai berikut: Hubungan kaum muda Islam Indonesia dengan dunia modern saat ini. Menjadi penting tentunya mengkaji posisi kita sebagai umat Islam, terutama generasi muda memahami peta modernitas dan menetapkan visi pemikiran keislaman dalam ruang lingkup kehidupan antar orang manusia baik dalam konteks kewargaan maupun kewarganegaraan.
Menjadi penting pula kita sebagai orang Islam memiliki posisi yang tepat dalam kaitannya dengan kebudayaan yang sedang berjalan, termasuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan hari depan. Pada level yang lebih konkret, kita generasi muslim yang toleran dan inklusif dalam ruang keorganisasian dan kultural ke-NUan juga perlu menetapkan orientasi baru. Bagaimana seharusnya menjadi nahdliyin yang baik dalam konteks masa kini? Apa yang harus dimiliki sebagai bekal generasi muda untuk mengawal Islam dan dimensi keindonesiaan? Bagaimana pandangan Ulil Abshar Abdalla terkait dengan Islam Nusantara? Bagaimana pula Ulil Abshar Abdalla memetakan gejala-gejala pemikiran Islam fundamentalis? Apa pandangan secara khusus Ulil Abshar Abdalla tentang Islam dan Kesundaan (termasuk perbandingannya dengan suku-bangsa lain?)
Beragam tema, topik dan sub-topik di atas akan sangat menarik bagi kita semua. Kita bisa lebih segar mengkaji keislaman dalam suasana santai, penuh humor namun tetap dalam keseriusan menimba ilmu, bukan sekadar mengajak foto bersama. Karena itu ajak teman- teman bergabung bersama barisan intelektual muslim di PWNU. [Choiril]
Wassalamu’alaikum Wr.wb Informasi panitia Ahmad Riyadi (085314711854) Choiril Anwar (085220502937)
Astaghfirullah, Sallimna Wal Muslimin Wa Nahdliyyin… Bijahi Sayyidil Mursaliin.
Sumber: nugarislurus.com
Post a Comment