TWNK Kebakaran Ganggu Habitat Gajah


SUKADANA -- Suara rombongan gajah liar di dalam hutan meraung-raung, diduga sekelompok gajah yang ada di Seksi III, Kualapenet, Lampung Timur panik karena hutan TNWK kembali terbakar, Rabu (21/10/2015). Selain satwa liar yang panik akibat kebakaran, warga Desa Sukorahayu pun juga resah dengan asap yang menyelimuti Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhanmaringgai, Lampung Timur.

Warga setempat, Mari (43), mengatakan kebakaran yang terjadi sejak pagi tadi belum dipadamkan pihak TNWK, kobaran api tampak terlihat dari Desa Sukorahayu yang berbatasan langsung dengan hutan TNWK. Selain itu beberapa ekor gajah tampak berada di pinggir hutan karena takut adanya kebakaran. "Suara raungan gajah itu menunjukkan ketakutannya," kata Mari.

Kepulan asap dari hutan mengarah ke Desa Sukorahayu membuat warga setempat harus menggunakan masker saat beraktivitas. Debu dari dalam hutan juga membuat kotor rumah rumah warga.

Sejumlah warga, kata Mari, berjaga di pinggir sungai guna mengantisipasi agar gajah liar tidak masuk perkampungan. Selain itu agar api tidak menyulut pohon pohon kering di areal kampung. "Sudah sejak pagi ini belum ada tim masuk untuk memadamkan api," kata Mari.

Selain semak-semak, pohon hutan seperti sono keling dan mentru juga terbakar. Hingga sore, kobaran api masih belum padam dan tampak terlihat dari pinggir hutan. Namun warga tidak ada yang peduli untuk memadamkan karena lokasi yang terbakar merupakan kawasan terlarang, kecuali warga didampingi pegawai TNWK seperti Polhut atau tim kebakaran.

Sementara itu, Ketua Seksi III, TNWK Pebri saat dihubungi melalui ponsel enggan menjawab justru mematikan ponselnya.

No comments

Powered by Blogger.