Siapa Lindungi RJ Lino


Ingatkah kita akan isi transkrip percakapan telepon antara RJ Lino dan Sofyan Djalil ketika kantor Pelindo di periksa Bareskrim Mabes Polri,

RJ Lino: Enggak, tadi saya telepon Pak Luhut. Bukan Kapolda, Pak. Tadi dari Bareskrim Polri yang ke sini. Pak Sofyan ya, kalau Presiden tidak bisa clear hari ini, besok berhentilah.

Susah negeri ini seperti ini. Kita kayak dihukum media. Begitu datang, media begitu banyak. Saya seperti dibuat seperti kriminal. Come on Pak. I’m make this company so rich. Kok malah saya dihukum begini. Enggak fair Pak. Bapak tolong kasih tahu Presiden deh, kalau caranya seperti ini, saya berhenti.

Sofyan: Ibu Rini Sumarno (Menteri BUMN) gimana?

RJ Lino: Ibu Rini sudah telepon Kapolri. Ini contoh enggak baik untuk negeri ini. Kasih tahu Presiden, Pak, kalau caranya begini saya berhenti saja besok. Saya sama sekali disappointed. Saya sama sekali disappointed.

Sofyan: Dasarnya apa?

RJ Lino: Dasarnya katanya ada korupsi sama money laundering. Come on. Jadi Pak Sofyan tolong kasih tahu Presiden, kalau tidak clearkan hari ini, saya berhenti besok. Saya tidak mau kerja seperti ini. Negeri ini tidak bisa seperti ini.

Direktur Utama Pelindo II RJ Lino itu siapa dan siapa dibaliknya yang melindunginya? sehingga ketika ‘wilayahnya’ diperiksa oleh Bareskrim Polri; dirinya marah marah seolah Raja Kecil yang diganggu

Ada kesan Raja Kecil karena dirinya mampu membuka jaringan kekuatan dirinya sendiri didepan Publik, bagaimana dirinya mampu menelepon Sofyan Djalil ataupun mengatakan menteri Rini sudah telepon Kapolri atas diusik dirinya.

Ada satu kalimat yang cukup menarik, yaitu ‘Come on Pak. I’m make this company so rich’, Loh bukankah tugas sebagai Direktur Utama Pelindo II adalah memberikan kontribusi yang besar bagi negara; tanpa seorang RJ Lino pun, PT Pelindo II tetap akan menjadi besar dan ‘kaya’; pernyataan RJ Lino ini lantas bisa dikatakan; apa hebatnya Pelindo II tanpa dirinya

Ada yang mengatakan, sosok RJ Lino seolah menjadi sosok yang tak tergantikan sebagai Direktur Utama PT Pelindo II, bayangkan sejak 2009 atau sudah 6 tahun menduduki posisinya sebagai Direktur Utama salah satu BUMN, tengoklah BUMN BUMN lain yang paling lama, Direktur Utamanya mungkin hanya 3 tahun masanya menjabat.

Lalu benarkah, RJ Lino yang membangun kariernya di Pelindo sejak era tahun 70 an tersebut adalah kesayangan dan merupakan pilihan terbaik dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (era SBY 2009).

Biar bagaimanapun, Negeri ini adalah Negeri berdasarkan Hukum, yang menjunjung hukum sebagai panglima, dan setiap warga negara baik itu rakyat biasa, direktur utama BUMN bahkan Presiden pun kalau di indikasikan terlibat kasus; harus tunduk pada hukum yang berlaku; tidak ada manusia kebal hukum di negeri ini.

Tidak ada yang kebal hukum, karena menganggap ‘jasanya’ kepada negeri ini sudah sangat besar


No comments

Powered by Blogger.