Santri NU, Pimpin PKS Lampung


"(Beliau) Murid kesayangan junjungan kami, Mbah Zainal-Mbah Warson Munawwir; selamat bertugas Ust. @AMuftiSalim moga berkah." (Salim A. Fillah)

***

Minggu, 4 Oktober 2015, melalui Musyawarah Wilayah ke-4, kepemimpinan PKS Lampung resmi berganti. Ahmad Mufti Salim, kini didaulat menahkodai PKS Lampung untuk lima tahun ke depan menggantikan Gufron Azis Fuady yang kini menjadi Ketua DPP PKS Bidang Wilayah Dakwah Sumbagsel.

Ahmad Mufti Salim adalah 'anak kandung' NU. Dilahirkan di Sendang Agung, Lampung Tengah pada 28 Agustus 1975, anak dari pasangan H. Burhanuddin dan Hj. Siti Rahmah ini telah mengenyam pendidikan NU sejak kecil. Anak dari tokoh NU Sendang Agung (Kecamatan Pecahan Kalirejo), Lampung Tengah ini bersama sembilan saudaranya, dididik disiplin dan bekerja keras sejak kecil.

"Kami bersepuluh besar dari lingkungan NU tulen. Dari kecil bapak juga sudah menerapkan agar kami hidup disiplin. Setiap anak punya tanggungjawab masing-masing. Kami dulu disekolahkan siang, karena pagi-pagi sekali kami harus ke pasar untuk bantu dagang. Setelah itu kami sekolah dan sorenya sudah harus ngaji di masjid," tutur Mufti mengenang.

Mufti Salim kemudian nyantri di pondok pesantren Krapyak Yogyakarta dan diteruskan kuliah di LIPIA Jakarta. Beliau mendapat beasiswa untuk kuliah di Madinah dan Universitas Kebangsaan Malaysia.

Prestasinya membuat keluarganya bangga. 

"Mas Mufti Sosok yang patut saya banggakan dan saya contoh. Selama sekolah dari Madrasah Ibtidaiyah (level SD), MTs, MA Hampir selalu dapat beasiswa karena prestasinya (ranking 1). Hingga kuliah di LIPIA dua tahun dan setelah itu ke Madinah dan Malaysia, juga didapat dengan beasiswa. Bahkan dari uang beasiswa itu, mas bisa membantu membiayai kuliahku dan adik," ujar Ahmad Mubarok, adik kandung Mufti.

Kini Mufti mendapat amanah memimpin PKS Lampung. Amanah yang diemban ayah empat anak inipun tak kecil. Yakni sebagai Anggota komisi V DPRD Propinsi Lampung, sekaligus wakil ketua fraksi PKS DPRD Lampung.

Namun, meski memiliki jabatan-jabatan penting, tak lantas membuatnya gemar mengendarai kendaraan mewah. Mufti tetap sebagai sosok sederhana dan bersahaja.

No comments

Powered by Blogger.