Pelaku penyuapan Dewie Yasin Limpo ternyata Relawan Jokowi JK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan anggota Komisi Energi DPR Dewie Yasin Limpo dan empat tersangka lainnya dalam kasus suap pembahasan anggaran proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Kabupaten Deiyai, Papua.
Empat orang tersebut adalah Rinelda Bandaso, Kepala Dinas Pertambangan Papua, Irenius Adii, pengusaha bernama Setiadi dan staf khusus Dewie Yasin Limpo bernama Bambang Wahyu Hadi.
Seorang pejabat Kepala Dinas ESDM Deiyai yang ditahan, yakni Irenius Adii ternyata tercatat sebagai relawan presiden Joko Widodo. Nama Irenius tercatat dalam daftar relawan The President Jokowi-JK bernomor urut 78 untuk wilayah Papua.
Dalam situs, http://thepresidenjokowi.blogspot.co.id, nama Irenius terdaftar sebagai pengurus relawan The President wilayah Kabupaten Dogiyai 10 Distrik.
Hal itu juga dibenarkan oleh Juru Bicara Relawan The President, Henri Samsudin. “Benar, dia tercatat sebagai anggota,” kata Henri seperti dilansir dari laman media Rimanews, Kamis (22/10/2015).
Plt Pimpinan KPK Johan Budi menjelaskan, Dewie Yasin Limpo menerima suap berkaitan dengan pengawalan anggaran pembangunan proyek PLTMH. Anggaran itu ada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan diperuntukan bagi Kabupaten Deiyai.
Untuk memuluskan proyek tersebut, Setiadi dan Irenius Adii memberikan uang suap pada Dewie. Uang yang berhasil diamankan penyidik KPK sebesar 177.700 dolar Singapura atau setara Rp1,755 miliar. Uang sebesar itu kabarnya baru 50 persen dari komitmen awal yang akan diberikan untuk Dewie.
Uang tersebut diserahkan Setiadi dan Irenius pada Rinelda Bandaso, ajudan Dewi di sebuah restoran di kawasan Kelapa Gading. “Uang tersebut ditempatkan dalam tas dengan pecahan 50 dan 1.000 dolar Singapura,” ujar Johan
Post a Comment