Pak Jokowi, Kapan Korban Asap Diundang ke Istana Negara Seperti Pemain Bola?''


Kapan ya korban asap diundang ke Istana Negara? Seperti peserta turnamen Bola.

Alhamdulillah, Persib juara Piala Presiden. Status Siaga 1 sepertinya begitu ampuh. Semua petinggi negeri juga tumplek blek di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Meriah sekali.

Pagi ini, Senin, 19 Oktober 2015, seiring asap kembali datang di daerah-daerah bencana, ada lagi kabar gembira. Pak Presiden yang sama-sama kita cintai, mengundang seluruh para tim peserta turnamen tersebut ke Istana Negara. Tak hanya tim saja yang diundang, tetapi manajer, pelatih hingga wasit juga ikut. Duh, enak tenan.

Pak Jokowi, kami sudah lebih tiga bulan dikurung asap. Sekolah anak-anak kami berantakan, padahal hari ini sudah mulai ujian mid semester. Perekonomian kami kalang kabut, karena paket-paket kebijakanmu masih belum ampuh mengganti kerugian kami karena asap. Bandara kami juga masih tutup buka. Orang tua kami termengap-mengap karena asap. Korban di rumah sakit masih puluhan ribu Pak. Yang bertahan di rumah-rumah juga sangat banyak. Kami di sini masih sekarat Pak.

Pak Presiden, mungkin kami akan disebutlebay, karena urusan negara bukan hanya soal asap saja. Mungkin kami juga akan disebut iri hati dan dengki, karena minta juga diundang ke Istana Negara. Tapi Pak, ini soal nyawa. Tidakkah nyawa seorang rakyatmu, apalagi para bayi dan lansia tak berdosa yang dikepung asap sekian lama, mengganggu tidur-tidur malammu di ruang sejuk itu?

Di Istana Negara pasti sejuk sekali yo Pak. Pohon-pohon besar dan tua di halaman itu, pasti masih serindang dulu. Udaranya segar di sana. Kira-kira ada siaran langsung gak ya nanti saat peserta turnamen Bola datang ke sana Pak? Biar kami para korban asap, bisa sejenak ikut membayangkan nikmatnya bisa menghirup udara segar.

Pak, sudah berbulan-bulan kami terpapar asap. Kami tau semua elemen kekuatan pemerintah tengah bekerja keras. Matur suwun wis kerjo keras. Tapi andai diizinkan, di tengah pekatnya azab asap ini, bolehkah beri kami kepastian dan semangat, bahwa badai bencana ini pasti segera berlalu. Kami mulai merasa, asap ini sudah bagian dari kehidupan sehari-hari. Dan anak-anak kami, orang tua kami, terus saja bertumbangan.

Jika tak ada kepastian, kapan bisa undang korban asap ke Istana Negara Pak Jokowi? Atau cukup hanya diwakili peserta bola dari Sumatera Selatan saja?

Salam saya untuk Ibu Negara Iriana ya Pak. Beliau punya anak, pasti bisa mengerti apa yang kami para Ibu di lokasi bencana rasakan dan alami.

Masih saya Pak, Afni Zulkifli. Ibu rumah tangga yang mungkin terlalu lebay menyikapi asap. Atau jangan-jangan, asap ini cuma halusinasi kami saja. Setelah bertahan beberapa bulan, akhirnya hari ini tumbang juga. Menulis di balik selimut, demam tinggi. Tubuh sudah tak tahan lagi. Nafas sudah termengap-mengap.

*dari status Facebook Afni Zulkifli(19/10/2015)

No comments

Powered by Blogger.