Komunitas Islam Liberal protes aksi penolakan Bima Arya kepada syiah

Standar ganda kembali dipertontonkan oleh komunitas Islam Liberal, yang hari ini ramai ramai menyerang Walikota Bogor Bima Arya di social media akibat beredarnya surat pelarangan perayan hari raya Asyura (hari raya kaum Syiah) dikota Bogor.

Mereka ramai ramai menjual kalimat Plurarisme, keberagaman serta menganggap sikap sang walikota bogor melanggar UUD 1945

Namun ada yang menarik dari kicauan tokoh JIL @zuhairimisrawi, yang salah menyebutkan tempat dan posisi Bima Arya bekerja sebagai walikota dengan mengatakan depok bukan bogor

Diluar itu semua, aksi standar ganda para komunitas Islam Liberal sangat terasa, ketika apa yang dilakukan seorang walikota Bogor Bima Arya lantas tidak berlaku kepada apa yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau AHOK yang melarang pengajian di Monas

Aneh memang apa yang dipertontonkan para komunitas Islam Liberal dengan sikap standar gandanya; mereka protes dan kritik habis habisan apa yang dilakukan oleh Bima Arya walikota bogor tetapi tidak melakukan tindakan apa apa alias tidak protes dan kritik kepada sikap AHOK yang jelas dan terang benderang menolak pengajian di monas.

Komunitas Islam Liberal, akan terus melakukan aksi standar gandanya apabila kepentingan dan kumpulan sebarisannya mengalami gangguan atau dihambat perkembangannya; sementara untuk pihak diluar komunitas mereka atau tidak sepemikiran mereka; mereka akan bersikap masa bodoh malah cenderung ikutan mmeperkeruhnya

No comments

Powered by Blogger.