Kereta Cepat, Antara Bisnis dan Kendaraan Jokowi 2019


*Rangkuman twit-twit @mantriss (16/10/2015)

[Kereta Cepat Jakarta-Bandung]

1. Beberapa minggu lalu bicara sama orang BUMN yg terkait kereta ini. Di level mereka sdg analisa kelayakan. Sudah ada perintah dikerjakan :)

2. Jika BUMN konsorsium setor modal 12 T. Kemudian uangnya pinjam (kabarnya PMN tidak boleh dipakai) kena bunga 4-6% dalam USD.

3. Pemerintah sbg pemegang saham BUMN, APBN pasti terpapar resiko bisnis proyek2 BUMN.

4. Jika BUMN anggota konsorsium rugi, meskipun tidak langsung menggunakan APBN -- tentu akan mempengaruhi kinerja keseluruhan.

5. Perlu riset yg serius dan melihat yg lain. Tapi dr prosesnya saja, buat saya sudah tidak proper.

6. Harga Tiket 200ribu, sehari 20 rb penumpang ada uang 4M. Setahun 1,5 Trilyun. Itu gross. Nett 1,3T. Untuk kembalikan pinjaman 50 T, yaa 40 tahun.

7. Asumsi sehari 20rb penumpang -- Itu kita buat optimis. Kata Pak Anies Baswedan, tidak bagus pesimis....

8. Jadi, keuntungan konsorsium BUMN yg menyediakan modal sekitar 12 Trilyun, mungkin muncul di atas tahun ke-30. Semoga belum kiamat...

9. Itu bunga tidak dihitung saja 40 tahun. Belum lagi pergantian fisik lokomotif, gerbong dll. Tinggal hutang lagi :)

10. Itu hitung2an bodo2an ala pedagang beras....

11. Tapi selesainya khan awal 2019. Pas kampanye pilpres 2019. Pak Jokowi bisa naik kereta cepat ke Bandung. Wuuuush.....

12. Kereta yang bisa diresmikan cepat -- kita namakan Kereta Cepat :)

13. Dilansir Tempo – Jepang ngga sanggup kalo kelar 2019. Jepang pinter tehnologi, hanya lupa analisa kalender politik :)

14. Dari teman yg di BUMN, mereka gak yakin 2019 kelar. China yakin karena mengasumsikan kontrol pemerintah bisa sekuat di China...

15. PLTU Batang saja sudah ground breaking, sekarang mandek.....

16. Saya menduga keputusan kereta ini pun ngawur. Kita buktikan 10 tahun lagi :)

17. Pajak meleset, 1 juta rumah meleset, roket meleset, pertumbuhan meleset. Bgmn donk?

_

BUMN Indonesia-China Resmikan Kerjasama Pembangunan Kereta Cepat 

JAKARTA—Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan China meresmikan rencana besar pembangunan kereta cepat (High Speed Railway/HSR) Jakarta-Bandung. HSR direncanakan mulai dibangun awal 2016 dan selesai triwulan I-2019. 

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan BUMN China membentuk anak usaha patungan bernama PT Kereta Cepat Indonesia China. Kerjasama ini dilakukan melalui anak usaha BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co. Ltd. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) adalah perusahaan patungan konsorsium BUMN Indonesia terdiri dari PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga dan PT Perkebunan Nusantara VIII. 

Pimpinan PSBI yang juga Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol usai acara Joint Venture Agreement Signing di Hotel Pullman Jakarta Jumat (16/10) menjelaskan, kereta cepat (High Speed Railway/HSR) Jakarta-Bandung ini berkecepatan 250 sampai 300 kilometer (km) per jam.

No comments

Powered by Blogger.