Karena selalu tekor jual Premium, Pertamina hanya mau turunkan harga Solar


Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu meminta kepada bawahannya untuk meninjau ulang harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Jokowi menginginkan adanya peluang penurunan harga untuk mendorong perekonomian.

PT Pertamina (Persero) mengaku telah merampungkan kajian kemungkinan penurunan harga BBM ini, dan keputusannya kemungkinan hanya untuk Solar. Pertamina tidak ingin harga Premium diturunkan karena mereka masih merugi.

“Untuk hasilnya sendiri belum tahu kan kita nanti ikuti keputusan finalnya. Kami berharap begitu (Premium tidak turun) kan kami masih tekor ya. Kalau Solar kan tidak ada masalah ya (turun),” ujar SVP Marketing and Distribution Pertamina, M. Iskandar di Bandar Lampung, Selasa (6/10).

Iskandar menilai, penurunan harga Solar lebih tepat dan akan lebih memberikan stimulus pada perekonomian. Menurut Iskandar, 90 persen Solar dalam negeri digunakan untuk transportasi barang dan penumpang. Hanya 10 persen solar yang dikonsumsi kendaraan pribadi.

Sebaliknya, 91 persen Premium dikonsumsi oleh kendaraan pribadi dan hanya kurang dari 10 persen yang lari ke transportasi barang dan penumpang. “Dari aspek makro ekonominya, yang bisa menstimulus ekonomi ini solar,” jelas dia.

Menurut Iskandar, apabila Premium yang diturunkan justru masyarakat pengguna kendaraan pribadi tidak bisa berpikir efisien. Sebabnya, harga Premium akan makin murah.

“Kalau untuk stimulus ekonomi ini sebenarnya solar yang diturunkan,” ungkapnya.



No comments

Powered by Blogger.