Bagaimana suasana hati para korban asap, mendengar Presidennya berlenggang ke Amerika


Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke amerika atas undangan Presiden Barack Obama pada 24 Oktober – 28 Oktober 2015, rencana kedatangan Presiden Jokowi banyak mengatakan untuk kepentingan urusan ekonomi dan investasi; salah satunya dengan mengajak rombongan para startup untuk lebih belajar mengenai usahanya kedepan.

Banyak rencana yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi di Amerika, dari pertemuan kenegaraan dengan presiden Obama, kunjungan ke kantor Google hingga bertemu dengan petinggi Freeport McMoran pemilik PT Freeport Indonesia

Namun semua itu hanya berkisar kepada pembicaraan dan penjajakan, belum bicara kepada kesepakatan dan keputusan keputusan (misal; penandatangan Mou)

Mungkin yang menjadi pertanyaan dari rencana presiden Jokowi ke Amerika adalah suasana hati para korban Asap di Kalimantan dan Sumatera

Bagaimana suasana hati para korban asap di Palangkaraya serta Riau, membaca dan mendengar pemimpinnya yaitu presidennya bisa berangkat ke amerika ditengah duka dan ancaman racun asap yang mereka hirup setiap saat

Hal ini menjadi sebuah ironi, ketika jabatan seorang Presiden adalah jabatan yang dipilih oleh rakyat, betapa memilukannya rakyat yang memilihnya sedang berduka dan bermasalah; tetapi Presiden yang dipilih dapat dengan semangat meninggalkan tanah air

Ada sebuah ancaman disintegrasi (memisahkan diri) dari daerah daerah yang terdampak asap akibat rasa kecewa dan perasaan ditinggalkan oleh pemimpinnya

Dengan keberadaan Jokowi di Indonesia, mereka dapat memiliki anggapan adanya koordinasi yang sistematis dan solutif dalam penanganan bencana asap dari istana; minimal mereka bisa merasakan Presiden ada si Indonesia dan turut merasakan kesusahan dan penderitaaan mereka akan racun asap yang mereka hirup tiap hari

Namun, kini semua media dengan semangat memberitakan rencana Presiden Jokowi ke Amerika, adakah efek pengaruh psikologis dari para korban asap yang dipikirkan oleh para media atas pemberitaan tersebut.

No comments

Powered by Blogger.