Ahok Tolak Pengajian Majelis Rasulullah di Monas


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki alasan tersendiri untuk tidak memberikan izin pengajian di Lapangan Monas. Menurut dia, hal tersebut semata-mata bertujuan untuk menjaga kesterilan kawasan tersebut dari pedagang kaki lima (PKL).
Ahok menyampaikan hal itu menanggapi adanya petisi di change.org yang memintanya mengizinkan kembali diadakannya pengajian di Monas. Petisi sendiri ditulis oleh Kurniadi yang menyebut bahwa Majelis Rasulullah hendak menyelenggarakan pengajian di lokasi tersebut pada November mendatang.

“Karena sudah pernah kita bikin dulu (izin untuk pengajian), malah pada jualan,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Ahok menilai kebijakannya seharusnya tidak menimbulkan masalah. Sebab, ada Masjid Istiqlal yang lokasinya sangat dekat dengan lapangan tersebut. “Pengajian kan bisa di Istiqlal atau di mana. Tidak usah pakai Monas. Apakah Tuhan enggak dengar kalau enggak di Monas?” ujar dia.

Ahok sendiri keberatan bila kebijakannnya itu kemudian dikait-kaitkan dengan unsur SARA. Ia menegaskan peraturan tersebut berlaku umum untuk semua kegiatan, termasuk kegiatan keagamaan agama lain selain Islam.

“Kalau sekarang Majelis Rasulullah kita kasih, majelis-majelis yang lain pada minta juga enggak? Minta. Yang Kristen, Buddha minta enggak? Ya balik lagi kejadian gitu (PKL). Ya sudah lebih baik tidak usah semua,” tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.

Tidak hanya itu, Ahok juga menegaskan larangan untuk mengadakan pengajian di Monas tidak berlaku di tempat-tempat lain. Ia bahkan menegaskan tidak pernah melarang Majelis Rasulullah untuk mengadakan pengajian di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.


No comments

Powered by Blogger.