Nasehat Jum'at

Materi: Nasihat & Motivasi
��04 Dzulhijjah / 18 September 2015
���� NASIHAT JUM'AT����
☑ Tabi'in senior:  Masruq bin Al Ajda’ (W. 63H)
�� Dia adalah Abu ‘Aisyah biasa dinamakan Masruq, yakni Masruq bin Abdurrahman Al Hamdani Al Kufi (Imam Abu Nu’aim, Hilyatul Aulia’, 1/246. Mawqi’ Al Warraq) , seorang tabi’in terkemuka diperkirakan lahir awal tahun Hijriah atau setahun sebelumnya, bersahabat dengan para sahabat Nabi, seperti Abdullah bin Mas’ud dan ‘Aisyah. Dalam shalat, dipersilahkan di belakang Abu Bakar ketika menjadi imam shalat, sebagai antisipasi mengganti Abu bakar lantaran ilmu dan kewibawaannya. 
�� Berikut ini adalah di antara nasihat berharga darinya:
عن مسروق، قال: كفى بالمرء علماً أن يخشى الله، وكفى بالمرء جهلاً أن يعجب بعمله.
Dari Masruq, dia berkata: “Cukuplah seseorang dikatakan berilmu dengan adanya rasa takut kepada Allah, dan cukuplah seseorang disebut bodoh dengan adanya rasa bangga dengan apa yang diperbuatnya.”  (Ibid. Lihat juga Imam Adz Dzahabi, Siyar A’lamin Nubala, 4/68. Muasasah Ar Risalah)
✔ Dari Hilal bin Yasaf, katanya:
قال مسروق: من سره أن يعلم علم الأولين، وعلم الآخرين، وعلم الدنيا والآخرة، فليقرأ سورة الواقعة.

Berkatalah Masruq: “Diantara rahasianya, untuk mengetahui ilmu orang-orang terdahulu dan belakangan, juga ilmu dunia dan akhirat, maka hendaknya bacalah surat Al Waqi’ah.” (Ibid)
Imam Adz Dzahabi mengomentari ucapan ini, katanya:
قلت: هذا قاله مسروق على المبالغة، لعظم ما في السورة من جمل أمور الدارين.
ومعنى قوله: فليقرأ الواقعة - أي: يقرأها بتدبر وتفكر وحضور، ولا يكن كمثل الحمار يحمل أسفارا.
“Aku berkata: Ucapan Masruq ini memang menunjukkan untuk melebihkan, sebagai upaya mengagungkan surat tersebut yang secara global berisi tentang perkara dunia dan akhirat. Dan, makna ucapannya “bacalah surat Al Waqiah” artinya bacalah dengan mentadabburinya, mentafakkurinya, dan menghadirkan hatinya, sehingga dia tidak seperti seekor keledai yang sedang berat membawa banyak kitab.” (As Siyar, 4/68)
✔ Abu Adh Dhuha berkata: “Masruq ditanya tentang bait syair, beliau menjawab:
أكره أن أجد في صحيفتي شعرا.
“Aku tidak suka menemukan di dalam catatanku adanya syair.” (Ibid, 4/69)
✔ Dari Ibrahim bin Muhammad bin Muntasyir, katanya:
عن مسروق، قال: ما من شيء خير للمؤمنين من لحد، قد استراح من هموم الدنيا، وأمن من عذاب الله.
Dari Masruq, dia berkata: “Tidaklah sesuatu yang lebih baik bagi orang-orang mukmin dibandingkan liang lahad, dengan itu dia telah istirahat dari obsesi dunia dan di dalamnya dia aman dari azab  Allah.” (Hilyatul Auliya’, 1/247)
✔ Dari Muslim atau lainnya, katanya:
عن مسروق، قال: إني أحسن ما أكون ظناً حين يقول لي الخادم ليس في البيت قفيز ولا درهم.
Dari Masruq, dia berkata: “Sesungguhnya prasangka baik yang paling sukai adalah ketika seorang pelayan berkata kepadaku: “Di rumah tidak ada makanan dan tidak pula dirham.” (Ibid)  
✔ Abu Wail berkata:
عن مسروق، قال: ما امتلأ بيت خيره إلا امتلأ عبره.
Dari Masruq, katanya: “Tidaklah sebuah rumah dipenuhi dengan kebaikannya kecuali jika dipenuhi dengan pelajaran-pelajarannya.” (Ibid)
����������
✏ Farid Nu'man Hasan
��Dipersembahkan oleh grup WA - MANIS - MAJELIS IMAN ISLAM ��
- Twitter: @GrupMANIS
- Blog: www.grupmanis.blogspot.com
�� Sebarkan! Raih pahala..

No comments

Powered by Blogger.