Intoleransi Kristen, Pendirian Masjid Dihalangi di Papua


JABUNG-ONLINE.ORG, MANOKWARI - Intoleransi umat Kristen kepada umat Islam kembali terjadi, pada Kamis siang (17/9) sekelompok massa Kristen melakukan aksi penolakan paksa terhadap pembangunan masjid di Kelurahan Andai, samping Gedung Badan Diklat, Provinsi Papua Barat, Distrik Manokwari Selatan.

Gerombolan massa Kristen tersebut menyampaikan protesnya kepada Haji Ape, yang merupakan pemilik tanah dan penanggung jawab pembangunan masjid.

Perkembangan pesat Islam di Papua dan kegagalan Kristenisasi membuat kelompok-kelompok ekstrimis Kristen melakukan segala cara, sekalipun dengan menghalang-halangi pendirian masjid atau aksi kekerasan lainnya
Gerombolan Kristen itu memasang paksa spanduk yang mengecam pembangunan masjid. Padahal menurut Haji Ape sejak awal panitia pembangunan masjid sudah melapor kepada kepala suku setempat terkait akan didirikannya masjid. Izin pendirian masjid dari Lurah Andai pun sudah dikantongi.

“Ada beberapa yang mengaku pendeta tapi saya tidak mengenal mereka dan mereka tidak kenal saya juga. Makanya itu saya heran, karena saya ini banyak kenal dengan pendeta,” tutur Haji Ape, yang dengan berani menghadapi gerombolan Kristen yang intoleran tersebut.

“Masjid ini kita bangun karena masjid di Kompi (Batalyon 752 di Arfai) nanti tidak bisa dipakai lagi karena di situ mau dibangun Kodam. Jadi kita bangun di sini supaya umat Islam di sekitar ini bisa beribadah,” jelas Haji Ape.

Intoleransi umat Kristen terhadap perkembangan Islam sudah sering terjadi, khususnya di tanah Papua. Perkembangan pesat Islam di Papua dan kegagalan Kristenisasi membuat kelompok-kelompok ekstrimis Kristen melakukan segala cara, sekalipun dengan menghalang-halangi pendirian masjid atau aksi kekerasan lainnya. [ilham/sharia]. 

Lihat video selengkapnya :

Intoleran kembali terjadi di Papua BaratIni dia video Orang Papua mengusir muslim dan menentang pendirian Masjid Manokwari, Provinsi Papua Barat
Posted by Voice of Al Islam on 18 September 2015

Sumber : VOA

No comments

Powered by Blogger.