Ulil: 90 Persen Alquran itu Pendapat Para Pengarang
Jakarta. Dedengkot Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla kembali mengeluarkan pendapat yang memancing perdebatan. Kali ini ia menafsirkan ajaran Alquran dengan sesukanya.
Lewat dialog dengan salah satu followernya di akun twitter, ketika dinilai sesukanya dalam menafsirkan ajaran Alquran, dengan enteng ia menjawab bahwa Alquran itu isinya hasil pendapat para pengarang.
“90% Quran yg ada dlm sejarah Islam memamakai pendapatnya pengarang. Kalau ngga pake pendapat, ya ndak bisa.” Jawabnya.
Dialog ini terkait dengan pendapat ulil ketika membandingkan Islam Nusantara dengan salah satu ajaran didalam agama kristen, yaitu ajaran Katolik.
“Jadi perbandingannya: Islam Nusantara paralel dg Katolik. Islam liberal dg Protestan liberal. Islam “Jonru” dg Protestan fundamentalis,” ujarnya melalui akun Twitter, @ulil.
Ulil bahkan istilah islam “Jonru” yang ditujukan kepada Jonru Ginting, pemilik akun @jonru yang kerap menjadi sasaran kritik Ulil.
“Atau lebih tepatnya, Islam Jonru mirip Protestan fundamentalis.” Celotehnya.
Jonru Ginting merupakan seorang aktivis di media sosial bernama lengkap Jon Riah Ukur Ginting. Pria kelahiran 7 Desember 1970 ini gemar menulis ketika dia masih duduk di bangku SD.
Pada tahun 1990, dia mulai menekuni dunia penulisan dengan menggunakan nama Jonru. Sejak itu dia aktif dan dunia jurnalistik, hingga menjadi pengelola pers kampus.
Jonru menamatkan studi S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang. Selain atif di dunia jurnalistik, dia juga merupakan founder dari PenulisLepas.com, BelajarMenulis.com, Ajangkita.com, dan pelopor menulis via internet di Indonesia SekolahMenulisOnline.com, serta Pendiri layanan self publishing DapurBuku.com.
Sederet penghargaan terkait dunia penulisan pun pernah diraihnya, seperti Pemenang juara 1 Lomba Cipta Cerpen Anita Cemerlang tahun 1994 dan Juara Tahunan (Super Blog) Internet Sehat Blog Award 2009.
Tak hanya itu, Jonru pun juga berkali kali menerbitkan buku, antara lain Novel Cinta Tak Terlerai (DAR! Mizan, 2005), Kumpulan cerpen Cowok di Seberang Jendela (Lingkar Pena Publishing House, 2005), Menerbitkan Buku Itu Gampang! (Tiga Serangkai, 2008. Segera terbit edisi revisi, terbitan Dapur Buku), Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat (cetakan ke-4 oleh Dapur Buku, 2013), Sekuler Loe Gue End (Dapur Buku, 2013), ditulis bersama Akmal Sjafril dan Abdurrahman Abu Aisyah, Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis (Cetakan ke-2 oleh Dapur Buku, 2013), ditulis bersama dr. Dito Anugoro, Epri Tsaqib, dan lebih dari 90 penulis testimoni terapi menulis, Pancasila, Apa Kabar? (Dapur Buku, 2013), ditulis bersama Edi Santoso dan para pemenang Lomba Menulis Blog Pusaka Indonesia 2013, dan Novel Cinta Tak Sempurna (Dapur Buku, 2014). (sumber: merdeka.com).
Post a Comment