PKS yang Masih Dirindukan
"PKS yang Masih Dirindukan"
Oleh Budi Hidayat
PKS adalah partai yang penuh kejutan. Sekaligus tempat untuk sekolah organisasi yang mengasyikkan.
PK dan PKS lahir dari para aktifis dakwah kampus. Baik dari kampus syariah maupun non-syariah. Jangan heran pengurus terasnya bertebaran doktor dari berbagai disiplin ilmu.
Akar sejarah itu membuat nafas organisasi lebih mirip lembaga dakwah dan sosial : Saling asah, asih, asuh - dibanding organisasi politik. Beda banget dah ama yang lain...
Karena PKS adalah penjabaran nasehat Sayidina Ali bin Abi Thalib RA: "Al-Haqq bila nidhom yughlibuhu Al-bathil bi nidhom.." Jika perjuangan Al-haqq tidak terorganisir, maka akan dikalahkan oleh pelaku kebatilan yang terorganisir dengan baik.
Terpilihnya pak HM Shohibul Iman, tentu kejutan. Termasuk bagi para kader. Apalagi simpatisan ndeso kayak saya ini. Karena nama besar Anis Matta masih belum hilang dari hati. Terlanjur jatuh hati.
Anis Matta Adalah nahkoda hebat di tengah ujian berat. Kasus yang melilit Pak LHI jelas memukul PKS. Anis Matta berkeliling ke seluruh Indonesia, -dengan ijin Alloh SWT- berhasil membangkitkan kekuatan baru di akar rumput: Kekuatan " tahan pukul." Hasilnya PKS tetap diangka 7% lebih. Walau DPR-RI kursinya berkurang. Tapi pemilih bertambah 300 ribu. Alhamdulillah 'ala kulli hal.
Anis Matta berpostur kecil tapi karismatik, juga pemimpin yang gaul. Terbukti tdk pernah menolak orang yang ngajak selfie. Saya punya beberapa foto bersama beliau diberbagai kesempatan. Saya foto bukan sebagai pengurus penting, tapi sebagai simpatisan ndeso yang malah gak penting banget tapi bisa ketemu tokoh penting. Gimana gak seneng coba? Hehe
PKS membuktikan dirinya betul-betul Partai Kader. Stok Kadernya gak habis-habis. Regenerasi kepemimpinan sudah berjalan sejak jaman PK. Mulus tanpa konflik. Tidak ada istilah 4L (Lu lagi -Lu lagi ) . Biar kata kita masih ngefans sama Anis Matta yang gaul. Tapi yang lain rupanya tidak kalah keren. Kaderisasi kepemimpinannya harus dicontoh organisasi dan parpol lain. Segar tanpa konflik
HM Shohibul Iman adalah akademisi, cendikiawan dan Teknokrat. Doktor lulusan Jepang yang dikenal low profil. Pernah jadi Rektor Paramadina sebelum Anies Baswedan. Kepakaran HM Shohibul Imam sangat cocok disandingkan dengan Habib Salim Jufri Assegaf, seorang ulama, doktor syariah lulusan Madinah, memiliki pengalaman birokrasi, juga seorang Habaib, keturunan Rasulullah Muhammad SAW yang menggantikan Ust Hilmi Aminudin.Bersanding antara Santri intelektual kelas berat dengan Kyai 'alim - Keturunan Nabi SAW.
Pak M Anis Matta terima kasih...
Gurunda KH Hilmi Aminudin terima kasih ...
Selamat bekerja Pak HM Shohibul Iman..
Semoga Bapak betul-betul menjadi "Shohib" kami dalam menegakkan Iman. Sehingga PKS bisa lebih mencerahkan NKRI. Aamiin
*Foto: Budi Hidayat & Ust Anis Matta menggendong puteri penulis
Post a Comment