Muktamar NU Ricuh dan Penuh Intrik
Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo berlangsung ricuh dan penuh intrik.
"Ini muktamar ormas keagamaan kok lebih parah dari muktamar parpol ya? Rekayasa, intrik dan kecurangannya masif dan terstruktur...," ungkap Ipang Wahid, putra KH Salahudin Wahid, di akun twitternya @ipangwahid (Ahad, 2/8/2015).
Ini muktamar ormas keagamaan kok lebih parah dari muktamar parpol ya? Rekayasa, intrik dan kecurangannya masif dan terstruktur...— ipang wahid (@ipangwahid) 2 Agustus 2015
Apa yang diungkap oleh cucu pendiri NU Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy'ari ini juga mewarnai pemberitaan media-media nasional, baik cetak, online maupun televisi.
Judul-judul pemberitaan media cukup memberi gambaran jalannya Muktamar NU yang disesalkan para Kiai ini:
Arena Muktamar NU Mulai Diwarnai Aksi Saling Ancam
Sidang Tata Tertib Muktamar NU Ricuh, Sejumlah Peserta Dipaksa Keluar
Pak Kiai Malu karena Muktamar NU Ribut Interupsi
Astaghfirullah..Muktamar NU Diwarnai Pemukulan dan Dugaan Politik Uang
Muktamar NU Diwarnai Isu Ratusan Peserta 'Diculik'
Penyusup Parpol, Gus Solah: Ini Muktamar NU atau PKB?
Kiai dan Banser saling dorong, pendaftaran peserta Muktamar NU ricuh
Gus Sholah akui ada politik uang dan intervensi parpol di Muktamar NU
Rapat Pleno Muktamar NU Ricuh, Diskors Hingga Senin
Alotnya pembahasan tata tertib pemilihan Rois A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam Muktamar ke-33 di Alun-alun Jombang berujung ricuh, Senin (3/8/2015) dini hari. Sejumlah peserta dikeluarkan paksa dari ruang sidang.
Salah satunya, seorang peserta muktamar dipaksa keluar setelah mencoba mengungkap fakta politik uang, untuk meloloskan model musyawarah mufakat atau Ahlul Halli Wal'aqdi (Ahwa) dalam pemilihan Rois A'am PBNU.
"Ada oknum yang membawa segepok uang untuk peserta muktamar agar mendukung model Ahwa, saya ada bukti dan saksinya," kata peserta asal kepulauan Riau itu.
Akhirnya sidang pleno diskors dan akan dilanjutkan hari ini.
"Sidang (pleno tatib Muktamar NU) diskorsing sampai besok (Senin 3 Agustus 2015)," ujar pimpinan sidang KH Slamet Effendi Yusuf.
***
Fenomena apakah yang terjadi saat ini, di negeri ini?
Parpol dibuat ricuh, PPP Golkar dipecahbelah, PSSI ricuh, Apakah aktor yang sama pula yang membuat kericuhan di tubuh ormas keagamaan terbesar Indonesia ini?
Post a Comment