Hebatnya KPU Turki Selenggarakan Pemilu Bersih & Cepat
Oleh Azzam Mujahid Izzulhaq
Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada Adelet ve Kalkınma Partisi (AKP/Partai Keadilan dan Pembangunan) yang telah memperoleh suara mayoritas pada Pemilihan Umum Legislatif Republik Turki. AKP berhasil memperoleh 40,72% pada pemilu legislatif yang diselenggarakan kemarin (7/6). Dengan hasil ini, AKP memperoleh 258 kursi wakil rakyat dari 550 kursi legislatif di negara tersebut.
Saya belum akan mengomentari penurunan suara AKP di tahun ini dibandingkan dengan tahun 2011 lalu (Pemilu 2011 AKP raih 327 kursi). Saya mengomentari sistem pemilihan umum yang dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum Turki.
Satu kata mungkin pantas diterima oleh KPU Turki dalam menjalankan pemilihan legislatif ini: Menakjubkan!
Betapa tidak, hasil pemilihan umum langsung dirilis hanya satu hari setelah pemiliham berlangsung. Sungguh ini kerja cerdas dan kerja keras yang memang luar biasa yang muncul dari integritas KPU Turki selama ini.
Tidak butuh waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan seperti halnya KPU di Indonesia. Padahal, sistem dan teknis pemilihan umumnya hampir sama, yakni menggunakan media konvensional surat suara yang dimasukkan ke dalam kotak suara.
Integritas memang kunci utama. Tidak ada intervensi dari siapapun di sana. Betul-betul sebagai penyelenggara, KPU Turki patut menjadi contoh bagi KPU Indonesia dalam menyelenggarakan pemilihan umumnya.
Jika KPU Turki menggunakan surat suara elektronik yang terintegrasi dalam sistem informasi dan teknologi terkini, mungkin akan biasa-biasa saja. Real time election result tentunya akan mudah dilakukan. Namun ini tidak. Seperti halnya di negara kita, satu per satu surat dikeluarkan dari kotak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) oleh Ketua TPS-nya, diperiksa keabsahannya, direkap hasilnya dan dilaporkan ke KPU yang lebih tinggi di atasnya.
Adakah gugatan dari partai kompetitor lainnya berkenaan hasil perolehan suara? Tidak ada.
Saya berharap dan menyimpan harap yang begitu banyak kepada para Komisioner KPU baik tingkat pusat, provinsi, daerah, hingga TPS-TPS untuk bisa meniru cara kerja dan integritas KPU Turki ini. Karena bukan saja bisa melahirkan wakil rakyat, pemimpin daerah bahkan presiden yang berkualitas dan berintegritas, kerja menakjubkan dari KPU ini bisa menghemat anggaran negara secara signifikan.
Saya teringat pada ucapan salah satu hakim di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu saat mensidangkan kasus-kasus pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh para aggota KPU pusat maupun daerah: "Penyelenggaraan Pemilu yang baik dapat melahirkan pemimpin yang hebat. Penyelenggaraan pemilu yang curang dapat melahirkan pemimpin yang bejat juga bajingan".
Sahabat tentunya sudah merasakan bagaimana pemimpin Indonesia sekarang, bukan? Dan saya yakin, dari pernyataan hakim DKPP tadi, pemimpin yang sekarang tentunya dihasilkan oleh kualitas penyelenggara dan penyelenggaraan pemilu yang bagaimana.***
Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada Adelet ve Kalkınma Partisi (AKP/Partai Keadilan dan Pembangunan) yang telah memperoleh suara mayoritas pada Pemilihan Umum Legislatif Republik Turki. AKP berhasil memperoleh 40,72% pada pemilu legislatif yang diselenggarakan kemarin (7/6). Dengan hasil ini, AKP memperoleh 258 kursi wakil rakyat dari 550 kursi legislatif di negara tersebut.
Saya belum akan mengomentari penurunan suara AKP di tahun ini dibandingkan dengan tahun 2011 lalu (Pemilu 2011 AKP raih 327 kursi). Saya mengomentari sistem pemilihan umum yang dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum Turki.
Satu kata mungkin pantas diterima oleh KPU Turki dalam menjalankan pemilihan legislatif ini: Menakjubkan!
Betapa tidak, hasil pemilihan umum langsung dirilis hanya satu hari setelah pemiliham berlangsung. Sungguh ini kerja cerdas dan kerja keras yang memang luar biasa yang muncul dari integritas KPU Turki selama ini.
Tidak butuh waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan seperti halnya KPU di Indonesia. Padahal, sistem dan teknis pemilihan umumnya hampir sama, yakni menggunakan media konvensional surat suara yang dimasukkan ke dalam kotak suara.
Integritas memang kunci utama. Tidak ada intervensi dari siapapun di sana. Betul-betul sebagai penyelenggara, KPU Turki patut menjadi contoh bagi KPU Indonesia dalam menyelenggarakan pemilihan umumnya.
Jika KPU Turki menggunakan surat suara elektronik yang terintegrasi dalam sistem informasi dan teknologi terkini, mungkin akan biasa-biasa saja. Real time election result tentunya akan mudah dilakukan. Namun ini tidak. Seperti halnya di negara kita, satu per satu surat dikeluarkan dari kotak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) oleh Ketua TPS-nya, diperiksa keabsahannya, direkap hasilnya dan dilaporkan ke KPU yang lebih tinggi di atasnya.
Adakah gugatan dari partai kompetitor lainnya berkenaan hasil perolehan suara? Tidak ada.
Saya berharap dan menyimpan harap yang begitu banyak kepada para Komisioner KPU baik tingkat pusat, provinsi, daerah, hingga TPS-TPS untuk bisa meniru cara kerja dan integritas KPU Turki ini. Karena bukan saja bisa melahirkan wakil rakyat, pemimpin daerah bahkan presiden yang berkualitas dan berintegritas, kerja menakjubkan dari KPU ini bisa menghemat anggaran negara secara signifikan.
Saya teringat pada ucapan salah satu hakim di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu saat mensidangkan kasus-kasus pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh para aggota KPU pusat maupun daerah: "Penyelenggaraan Pemilu yang baik dapat melahirkan pemimpin yang hebat. Penyelenggaraan pemilu yang curang dapat melahirkan pemimpin yang bejat juga bajingan".Sahabat tentunya sudah merasakan bagaimana pemimpin Indonesia sekarang, bukan? Dan saya yakin, dari pernyataan hakim DKPP tadi, pemimpin yang sekarang tentunya dihasilkan oleh kualitas penyelenggara dan penyelenggaraan pemilu yang bagaimana.***
Post a Comment