Buntut Sanksi FIFA, Persipura Jayapura Membubarkan Diri
Akibat konflik antara PSSI dan pemerintah yang berakibat dihentikannya liga dan gagalnya Persipura Jayapura tampil di Piala AFC, klub menyatakan diri dibubarkan hari ini.
"Hari ini saya tegaskan tim Persipura dibubarkan hari ini, jam ini, dan detik ini," ujar Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomy Mano didampingi, Manajer Persipura, Rudi Maswi dan Sekertaris Umum Persipura Roky Babena kepada wartawan di Hotel Grand Abe Jayapura, Jumat (5/6) pukul 11.00 WIT.
Pernyataan, Mano, ini mengagetkan sejumlah wartawan yang hadir. "Dengan sedih saya bubarkan ini," ujarnya dengan nada sedih.
Dikatakan, pembubaran tim ini belum diketahui para pemain. "Nanti tugas manajer yang menyampaikan ini," ujarnya.
Dengan demikian semua kegiatan maupun apa pun kegiatan tak diikuti Persipura.
Gagalnya Persipura berlaga di AFC, harus menjadi tanggungjawab Menpora, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan imigrasi. "Mereka harus bertanggung jawab, "ujarnya.
Dirinya juga menegaskan, jangan ada ancaman apa pun untuk Persipura. "Jangan ancam-ancam Persipura dengan gertakan atau sanksi. Kami selalu berada di bawah naungan statuta FIFA dan PSSI. Dan kami selalu bermain mengharumkan bangsa ini," ujarnya.
Badan sepakbola dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi untuk Indonesia terkait pembekuan PSSI oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora). Keputusan tersebut dibuat pada pertemuan Komite Eksekutif FIFA yang berlangsung di Zurich, Sabtu (30/5) dan berlaku sampai waktu yang tidak ditentukan.
Dengan sanksi ini, maka Indonesia dilarang mengikuti semua program FIFA. Namun, Timnas Merah Putih tetap diizinkan mengikuti SEA Games mengingat kompetisi sudah terlanjur berlangsung. Keputusan ini pun sekaligus mengakhiri kiprah Persipura di ajang AFC Cup meski mereka sebelumnya gagal bertanding melawan Pahang FA.
Sumber: Suara Pembaruan, Berita Satu
Foto: Sekertaris Umum Persipura Roky Babena (kiri), Ketua Umum Ersipura Benhur Tomy Mano(tengah) dan Manajer Persipura, Rudi Maswi(kanan) memberi keterangan kepada wartawan di Hotel Grand Abe Jayapura, 5 Juni 2015. (Suara Pembaruan/Robert Vanwi)
Post a Comment