Sondos Asem, Aktivis Perempuan Pengelola Media IM Divonis Mati Rezim As-Sisi
Sondos Asem, anggota Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), adalah salah satu terdakwa yang mendapat vonis hukuman mati in absentia oleh pengadilan Mesir pada hari Sabtu (16/5/2015), dan satu-satunya wanita yang menerima hukuman mati dari total 107. (Diantaranya Presiden Mursi, Syaikh Al-Qaradhawi, Mohamed al-Baltegy, Khairat al-Shater, dll)
Dia adalah salah satu anggota Ikhwanul Muslimin yang divonis mati atas tuduhan tindakan spionase dan bersekongkol dengan gerakan Palestina Hamas.
Sondos Asem adalah mantan koordinator media internasional untuk kantor presiden Morsi, dan pada suatu waktu di mana dominasi Ikhwanul Muslimin di arena politik dianggap dengan ketakutan di tingkat internasional, ia mewakili suara muda kelompok Islam politik moderat. Ia kerap mengunjungi berbagai negara Eropa dan Amerika untuk menjelaskan tentang IM. (CNN: The Muslim Brotherhood comes to America)
Wanita 28 tahun ini juga merupakan editor senior untuk berbahasa Inggris media Ikhwanul Muslimin online ikhwanweb.com, dan bagian dari komite hubungan luar negeri organisasi IM.
Dalam sebuah wawancara 2011 dengan New York Times, Asem berbicara menepis pendapat bahwa Ikhwanul Muslimin sebagai menindas perempuan.
"Ini kesalahpahaman besar bahwa Ikhwanul Muslimin meminggirkan perempuan," katanya, menambahkan bahwa "50 persen dari anggota IM adalah perempuan".
"Kami percaya bahwa solusi untuk masalah perempuan dalam masyarakat Mesir adalah untuk memecahkan penyebab sebenarnya, yang buta huruf, kemiskinan dan kurangnya pendidikan," lanjut Asem.
Sondos Asem saat ini sedang studi di Oxford University’s Blavatnik School of Government. Asem adalah sarjana Sastra Inggris dan menerima gelar Master di jurnalisme dan komunikasi massa di American University of Cairo, di mana dia menulis tentang media sosial sebagai sumber terpercaya informasi bagi kaum muda.
Sumber: middleeasteye.net
Post a Comment