Polisi Di Bawah Kementerian, Bercermin dari Thailand
POLISI DIBAWAH KEMENTERIAN?
Secara prinsip, saya setuju. Tetapi pertanyaannya, apakah mampu merubah watak dan karakter kepolisian sebagai pelayan masyarakat? Masyarakat yang mana? yang berduit, yang punya kekuasaan, atau siapa?
Sekedar ilustrasi saja sebagai bahan pembanding dengan Polisi di Thailand. Pada tahun 2006, pernah ada kejadian, putera dari seorang politisi kondang di Bangkok ditilang oleh salah satu anggota divisi lantas kepolisian Metro Bangkok. Putera dari tokoh yang cukup berpengaruh di Bangkok, serta menjadi masa depan Thailand. Si polisi tidak peduli dengan pembelaan si putera politisi tadi, dan tidak peduli pula yang ditilang merupakan putera dari tokoh penting di Thailand.
Pada tahun 2004, kolega saya menceritakan tentang kecepatan polisi Metro Bangkok merespon panggilan. Kasusnya sangat sepele, yakni gangguan ketentraman dan ketenangan lingkungan. Sejumlah anak dari pengusaha kondang di Bangkok sering membuat pesta malam di lingkungan rumahnya. Sangat mengganggu sekali. Satu unit mobil polisi metro Bangkok tiba dalam waktu kurang dari 15 menit, dan langsung membubarkan pesta malam tersebut. Tidak ada yang digiring ke tahanan, tetapi setelah kejadian itu tidak ada lagi gangguan.
Kepolisian Nasional Bangkok secara definitif berada di bawah kementrian. Pertanyaannya, apakah kita bisa seperti mereka?
BISA! Tergantung kemauan, yakni kemauan untuk membangun generasi polisi yang sebagai Bhayangkara yang melayani masyarakat. To Protect, and To Serve.
Bagaimana caranya? Bukan dengan mewacanakan Polri di bawah kementrian, tetapi memperbaiki dulu SISTEM PEREKRUTAN.
Mental melayani sudah terbentuk, barulah kemudian memperbaharui sistemnya di bawah kementrian.
*dari wall fb Leo Kusuma
Post a Comment