PKS Berharap Ahok dan Ridwan Kamil Tak Bersaing dalam Pencitraan
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta berharap Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak terpengaruh hasil survei terbaru Cyrus Network yang menyebutkan keduanya berpotensi menjadi saingan berat pada Pilkada 2017.
Sebab, bila sampai hal itu terjadi, PKS khawatir keduanya akan lebih sibuk dengan agenda pencitraan ketimbang fokus pada kegiatan pembangunan di wilayahnya masing-masing.
"Jangan sampai nantinya masyarakat Jakarta dan Bandung bukannya menikmati hasil pembangunan, melainkan malah disuguhkan pencitraan," ujar Ketua DPW PKS Selamat Nurdin kepada Kompas.com, Kamis (7/5/2015).
Selamat menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi hasil survei terbaru Cyrus Network. Hasil survei tersebut menunjukkan, jika Pilkada DKI digelar saat ini, Ahok akan mendapatkan 42,5 persen, sedangkan Ridwan Kamil 38,6 persen.
Atas dasar itu, Cyrus menilai Ridwan Kamil berpotensi menjadi saingan berat Ahok jika maju dalam Pilkada DKI yang rencananya akan digelar pada 2017.
Selamat menganggap hasil survei itu terlalu prematur. Sebab, ia menganggap waktu pelaksanaan Pilkada DKI masih tergolong lama.
Dia kembali menegaskan hal tersebut berpotensi membuat orang yang dijagokan, terutama yang sedang menjabat sebagai pejabat publik, akan cenderung lebih banyak melakukan pencitraan ketimbang melaksanakan tugasnya.
"Yang sering terjadi begitu. Kalau digadang-gadang terlalu awal, nanti lebih banyak pencitraan daripada bekerjanya," ujar Selamat.
Meski demikian, Selamat berharap masih ada sisi positif yang bisa diambil dari survei yang dilakukan Cyrus. Sisi positif itu adalah baik Ahok dan Ridwan Kamil menjadi terpacu untuk semakin menggiatkan pembangunan di masing-masing wilayah yang mereka pimpin.
"Silakan keduanya bersaing dalam hal kinerja, tetapi jangan bersaing dalam hal pencitraan," ucap dia.
Survei yang dilakukan Cyrus diselenggarakan pada 23 April-27 April 2015 dengan metodemultistage random sampling. Survei dilakukan dengan cara mewancarai responden secara langsung.
Para responden yang terpilih berjumlah 1.000 orang dan berusia minimal 17 tahun. Mereka berasal dari seluruh kelurahan yang ada di Jakarta.
Cyrus menyebut hasil survei yang mereka lakukan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen danmargin of error lebih kurang 3,1 persen.
Sumber : KOMPAS
Post a Comment