Penjara Mesir, Bainal Ams Wal Yaum
Penjara Mesir
Dr. Musthafa As-Siba'iy* bercerita dalam bukunya "Akhlaquna Al ijtima'iyah", yang ditulis puluhan tahun yang lalu:
"Sesungguhnya di dalam penjara Mesir itu terdapat ulama-ulama yang dipaksa bekerja keras memotong batu, mereka dipakaikan baju para kriminil, diperlakukan dengan kasar dan hina.
Penyebabnya karena mereka mengerti ilmu jihad, memberikan nasehat, berletih-letih dan tulus dalam berinterksi dengan Allah.
Jika mereka melihat kemungkaran mereka ingkari, jika bertemu orang bodoh mereka nasehati, jika bertemu dengan orang zhalim mereka berani menentangnya, menolak kezhalimannya dan mengajaknya kepada hidayah.
Jika mereka bersama orang-orang yang memanfaatkan rakyat; baik orang kaya atau petinggi partai politik, mereka akan menghadapinya dengan kebenaran, sesuai dengan amanat ilmu yang mereka emban.
Inilah bentuk kesalahan mereka hingga mereka dipenjara. Penyebab kenapa kaki mereka dirantai, dan diseret ke tempat kerja paksa diperlakukan sama dengan para pembunuh, pencuri, dan penjahat.
Seandainya saja mereka selamat dari lidah-lidah saudara mereka para ulama dunia yang diperalat penguasa untuk menipu manusia dengan kedok agama, yang kenyataannya mereka hanya alat menakut-nakuti rakyat, dan alat untuk menghina ulama-ulama shaleh, serta alat memuliakan orang-orang fasik dan pencuri.
Ulama-ulama shaleh itu walaupun jumlahnya sedikit, dan ujiannya sangat berat, dan musuhnya banyak, hanya mereka sajalah harapan umat ini untuk bangkit, membebaskan umat dan memerdekakan mereka dari perbudakan."
Maa asybahal yawm bil baarihah!
Hari ini tidak jauh beda perjuangannya dengan hari-hari yang sudah berlalu....
__
*Syekh Musthafa As Siba’i nama lengkapnya adalah Syekh DR.Musthafa Husni As Siba’i dengan panggilan Abu Hasan, lahir di kota Himsh, Suriah, tahun 1915. Beliau anak dari seorang ulama, mujahid dan khatib yang terkenal di masjid Jami’ Himsh, Syekh Husni As Siba’i. Pada tahun 1933, Musthafa As Siba’i pergi ke Mesir untuk menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar.
Di Mesir beliau bertemu dan berkenalan dengan Imam Hasan Al-Banna, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimin. Ketika menjadi mahasiswa di Mesir, Musthafa As Siba’i tidak hanya sibuk di bangku kuliah mengejar prestasi akademik, beliau juga aktif dalam kegiatan ekstra kampus bersama Al-Ikhwan Al-Muslimin, melakukan pembelaan terhadap umat, dan ikut berbagai demonstrasi menentang penjajah Inggris tahun 1941.
Tahun 1948 terjadi Perang Palestina. Musthafa As Siba’i yang ditunjuk sebagai Muraqib Am (Ketua) Al-Ikhwan Al-Muslimin Suriah memimpin langsung batalion Suriah dan bergabung dengan 10.000 pasukan Al-Ikhwan Al-Muslimin dari berbagai negara Arab untuk membantu rakyat Palestina yang sedang berjuang melawan penjajah Zionis Yahudi.
Pasukan Syekh Musthafa As Siba’i dengan semangat jihad yang tinggi, pengorbanan yang besar, berhasil masuk ke kota suci Al-Quds, jika tidak ada pengkhianatan para pemimpin Arab (yang menarik mundur pasukan) tentu Palestina akan lain ceritanya dengan yang terjadi saat ini, itulah episode sejarah perjuangan yang senantiasa dicemari oleh para pengkhianat penjual umat dan tanah airnya karena cinta dunia dan takut mati.
3 Oktober 1964, Syekh DR. Musthafa Siba’i, pembela Palestina dan kota Suci Al-Quds, pejuang yang gigih lagi sabar meninggal dunia di kota Himsh. Jenazahnya diiringi rombongan yang besar dan dishalatkan di masjid Jami’ Al-Umawi, Damaskus. (eramuslim)
Post a Comment