PBNU Minta Pemerintah RI Terlibat Penyelesaian Kemanusiaan Etnis Rohingya

Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F Masudi meminta Pemerintah RI menginisiasi anggota negara ASEAN lainnya untuk mengambil langkah penyelamatan atas tragedi kemanusiaan etnis Rohingya. Negara-negara ASEAN khususnya harus segera melakukan upaya penghentian pengusiran etnis Rohingya.

“Kalau mereka diusir dari negerinya, umat Islam harus terpanggil untuk menyampaikan tindakan arogan otoritas setempat mengingat etnis tersebut beragama Islam,” kata Kiai Masdar kepada NU Online, Jumat (15/5) sore.

Tetapi pada saat yang sama karena mereka juga manusia, PBB melalui UNHCR-nya yang menangani pengungsian harus turun tangan. Kedua belah pihak ini baik PBB maupun solidaritas umat Islam harus terpanggil, kata Kiai Masdar.

“Penyelesaiannya memang tidak harus berbentuk penampungan di negara lain. Kedua pihak ini mesti berupaya menyadarkan otoritas setempat di mana etnis Rohingya tinggal,” Kiai Masdar menambahkan.

Pihak otoritas setempat perlu disadarkan bahwa etnis ini bagian integral sebagai warga bangsa mereka. Mereka sebagai pemegang otoritas berkewajiban melindungi setiap warganya tanpa melihat perbedaan keyakinan, suku, agama, atau lainnya.

PBNU menyambut baik ajakan Thailand kepada negara-negara untuk melakukan pertemuan guna membahas nasib imigran Rohingya pada 29 Mei mendatang.

Upaya ini memang tidak mudah. Tetapi jalan ini perlu ditempuh guna menyudahi ratusan imigran etnis Rohingnya menuju suaka, kata Masdar.

Sebagaimana diketahui, ratusan muslim etnis Rohingya melakukan migrasi dari Myanmar, negara tempat kediaman mereka dengan menggunakan sampan-sampan kecil. Mereka terpaksa menempuh jalan laut yang berbahaya dengan stok logistik ala kadarnya untuk menyelamatkan diri dari bentrokan etnis dan agama. (Alhafiz K)

Sumber: nu.or.id

No comments

Powered by Blogger.