Baru Sadar Nih! Tertipu Gaya Jokowi dan "Moncong Putih" Akhirnya Buruh Merapat ke PKS

Kekecewaan buruh kepada PDI Perjuangan tercermin pada aksi buruh di May Day yang berlangsung 1 Mei 2015. Dalam aksi demo tersebut, hujatan mengarah kepartai "moncong putih" tak bisa disembunyikan oleh media.

Laman Inilah pada hari Jum'at (1/5), merilis judul berita" May Day, Moncong Putih Dihujat" dan berikut kutipan beritanya.

Dalam teriakan-teriakan aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional (May Day) yang dilakukan di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (1/5/2015), terdengar hujatan yang diarahkan kepada PDIP.

Partai berlambang banteng bermoncong putih itu dihujat salah satu demonstran yang tergabung dalam elemen organisasi Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Metal Serikat Pekerja Seluruh Indonesia ( FSP LEM SPSI ).

"Moncong putih bikin susah!" teriak demonstran itu melalui pengeras suara, demikian Inilah. 

Sebelumnya, Rieke Diah Pitaloka juga meminta maaf karena telah mengarahkan buruh memilih Jokowi. Permintaan maaf Rieke sangat berdekatan dengan "May Day" yang bisa di tafsirkan Rieke paham bahwa Presiden Jokowi tidak berpihak
kepada buruh. Sayangnya, permintaan maaf politisi PDIP itu di respon sinis oleh banyak pihak karena tak lebih dari lip servive saja.

Kekecewaan buruh kepada PDIP dan Jokowi menjadi sebuah alasan bagi buruh untuk mengambil sikap. Nah, kabar yang membuat heboh adalah, terbukanya peluang koalisi buruh dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) waktunya bersamaan dengan buruh yang kecewa kepada PDIP dan Jokowi.

Dilansir Rol (2/5), Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengungkapkan koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan berbagai serikat atau konfederasi buruh, mungkin saja terjadi. Terlebih dalam pengajuan calon independen pada Pemilihan Umum Kepala Daerah 9 Desember mendatang.

"PKS dan Buruh sudah erat hubungannya jadi jika mau ada koalisi mungkin saja, karena hubungan kami baik," kata Hidayat setelah acara Mayday Fiesta di Jakarta, Jumat (1/5).

Kendati demikian, Hidayat mengatakan pihaknya masih ingin melihat perkembangan terkait siapa calonnya dan daerah mana yang menjadi target pemenangan. "Itu proses, karena kita belum tahu yang diajukan siapa, dan daerah mana, apakah sudah ada calon atau belum," ujar Politikus PKS tersebut.

Lebih lanjut, dia mengatakan pihak buruh bisa saja menjadi calon yang diusung PKS. Namun Hidayat juga meminta buruh harus realistis dengan pilihan tokoh yang diajukan, karena memang ada pertimbangan tersendiri.

"Saya pikir rekan buruh pun akan realistis, siapapun yang dimajukan itu adalah calon terbaik yang dianggap bisa pegang amanat rakyat," katanya. 

sumber: pekanews

No comments

Powered by Blogger.