[Hadits] Zaman Terbalik, 'Mengajak Yang Munkar, Mencegah Yang Ma'ruf'
[HADITS]
Rasulullah SAW bersabda: "Bagaimana kamu, jika isteri-isterimu telah durhaka, dan para pemuda mu telah fasiq, dan kamu telah meninggalkan jihad?!"
Shahabat bertanya: "Apakah itu akan sungguh-sungguh terjadi, wahai Rasulullah?"
Nabi SAW menjawab: "Ya, demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, lebih dari itu akan terjadi"
Shahabat bertanya: "Apa yang lebih dari itu, wahai Rasulullah?"
Nabi SAW menjawab: "Bagaimana kamu, jika kamu tidak lagi menyerukan kema’rufan dan mencegah kemunkaran?"
Shahabat bertanya: "Apakah itu akan terjadi, wahai Rasulullah?"
Nabi SAW menjawab: "Ya, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, lebih dari itu akan terjadi"
Shahabat bertanya: "Apa yang lebih dari itu, wahai Rasulullah?"
Nabi SAW menjawab: "Bagaimana kamu, jika kamu melihat yang ma’ruf menjadi munkar dan yang munkar menjadi ma’ruf?!"
Shahabat bertanya: "Apakah itu akan terjadi, wahai Rasulullah?"
Nabi SAW menjawab: "Ya, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, yang lebih dari itu akan terjadi"
Shahabat bertanya: "Apa yang lebih dari itu, wahai Rasulullah?"
Nabi SAW menjawab: "Bagaimana kamu, jika kamu menyerukan kemunkaran dan mencegah kema’rufan?!"
Shahabat bertanya: "Apakah itu akan terjadi, wahai Rasulullah?"
Nabi bersabda: "Ya, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, yang lebih dari itu akan terjadi, Allah SWT berfirman: ( بِيْ حَلِفْتُ , َلأُ تِيْحَنَّ لَهُمْ فِتْنَةً يَصِيْرُ اْلحَلِيْمُ فِيْهَا حَيْرَان Aku bersumpah demi Aku, akan Aku buka bagi mereka fitnah, di mana orang yang penyantun menghadapi fitnah itu menjadi kebingungan)".
Takhrij Hadits:
1. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dun-ya, bersumber dari Abu Umamah Al-Bahili ra, juga oleh Abu Ya’la, bersumber dari Abu Hurairah ra dengan sanad dhaif.
2. Al-Imam Al-Ghazali mencantumkan hadits di atas dalam karya besarnya, Ihya ‘Ulumiddin.
3. Al Muttaqi al Hindi di dalam kitab Kanzul 'Umal, hadits nomor 8470.
Sekalipun hadits di atas adalah hadits dha'if, tapi mari kita cermati kandungannya. Bukan kah apa yang diberitakan Rasulullah dalam sabdanya itu, semua betul-betul sudah menjadi kenyataan pada hari ini?
Ketika satu masalah diabaikan, maka masalah berikutnya akan muncul. Akibat kemungkaran tidak dicegah, akhirnya perasaan menjadi biasa saja terhadap kemungkaran tersebut. Setelah menjadi biasa, setan akan menghiasinya hingga kelihatan indah, karena sesuai dengan selera dan hawa nafsu. Di saat kemungkaran itu menjadi konsumsi biasa dan indah, tentu saja pelakunya akan mengajak orang lain melakukannya.
Akan timbullah celaan dan tuduhan: kuno, mundur ke zaman purba, tidak mengikuti perkembangan zaman, dan hinaan lainnya bagi orang yang mengingkari perbuatan maksiat tersebut.
Post a Comment