Gubernur Aher Gelar Nobar Gratis Film 'Tjokroaminoto', Mau Tiketnya? Ini Caranya


Film 'Tjokroaminoto' garapan Garin Nugroho sudah tayang di bioskop sejak 9 April kemarin. Film yang mengisahkan sang Guru Bangsa Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto ini syarat nilai-nilai penuh inspirasi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) akan mengadakan nonton bareng film Tjokoraminoto.
Acara nobar ini akan digelar besok Selasa 14 April 2015 jam 18.00 di XXI Ciwalk Bandung. Nobar yang juga akan dihadiri para artis pemain film Tjokroaminoto ini juga diberikan 100 tiket gratis untuk penonton.

Cara mendapat tiket gratis nobar:

- Follow akun twitter @aheryawan
- Tweet alasan kamu nonton film Tjokoro mention ke @aheryawan dan @tjokro_movie attach (sertakan) poster ini (gambar atas) di tweet kamu
- Capture tweetnya dan kirim gambarnya ke no WA 087822811108
- Pemenang akan dihubungi via WA

Sinopsis Film

Oemar Said Tjokroaminoto yang lahir dari kaum bangsawan Jawa dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak diam saja melihat kondisi masyarakat dibawah penjajahan Belanda. Walaupun lingkungannya adalah keluarga ningrat yang mempunyai hidup yang nyaman dibandingkan dengan rakyat kebanyakan saat itu. Ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan. Dan merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata.

Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi bumiputera pertama yang terbesar, sehingga bisa mencapai 2 juta anggota. Ia berjuang untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera di awal 1900 yang terjajah. Perjuangan ini berbenih menjadi awal-awal lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan. 

Tjokro yang intelektual, pandai bersiasat, mempunyai banyak keahlian, termasuk jago silat, ahli mesin dan hukum, penulis surat kabar yang kritis, orator ulung yang mampu menyihir ribuan orang dari mimbar pidato, membuat pemerintah Hindia Belanda khawatir, dan membuat mereka bertindak untuk menghambat laju gerak Sarekat Islam yang pesat. Perjuangan Tjokro lewat organisasi Sarekat Islam untuk memberikan penyadaran masyarakat, dan mengangkat harkat dan martabat secara bersamaan, juga terancam oleh perpecahan dari dalam organisasi itu sendiri.

Rumah Tjokro di Gang Peneleh, Surabaya, terkenal sebagai tempat bertemunya tokoh-tokoh bangsa Indonesia kelak. Di rumah sederhana yang berfungsi sebagai rumah kos yang di bina oleh istrinya, Suharsikin, Tjokro juga mempunyai banyak murid-murid muda yang pada akhirnya menetas, dan mempunyai jalan perjuangannya masing-masing, meneruskan cita-cita Tjokro yang mulia untuk mempunyai bangsa yang bermartabat, terdidik, dan sejahtera. Salah satu muridnya di Peneleh adalah Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno.

No comments

Powered by Blogger.