Bandung Beli 15 Mobil Sampah Lewat Online
"Kami membeli dengan katalog elektronik (E-catalogue) sehingga tidak memerlukan lelang," ujar dia, saat ditemui wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Selasa, 17 Maret 2015. E-catalogue merupakan daftar penjualan produk yang dibuat secara elektronik dan dapat diakses secara online.
Emil, sapaan akrab Ridwan, menghindari pelelangan karena akan menggunakan mobil tersebut untuk persiapan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung pada 24 April mendatang. Dengan e-catalogue, kata dia, proses pembelian lebih cepat sehingga mobil dapat digunakan untuk persiapan acara sepuluh tahunan itu.
Emil berencana menurunkan 15 mobil itu di daerah-daerah ramai di Kota Bandung. "Akan kami simpan di daerah turis karena produksi sampah di sana lebih besar dibanding daerah lainnya," kata Emil.
Pemkot Bandung juga berencana menambah unit mobil kebersihan setiap tahun. Namun, ia tidak menyebut jumlah pasti penambahan mobil tersebut. "Mobil-mobil ini efektif dan sudah dipakai beberapa kota, seperti Jakarta dan Solo," kata dia.
Sampah memang menjadi salah satu kendala di Kota Bandung. Bersama Bogor dan Depok, Bandung bahkan termasuk salah satu kota terkotor di Jawa Barat. Sebelumnya, Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar mengatakan perusahaannya kekurangan truk pengangkut sampah. "Kekurangan itu membuat kami kewalahan menangani sampah di Kota Bandung," kata dia.
Cece mengatakan Kota Bandung membutuhkan sekitar 150 unit truk sampah untuk dapat menangani sampah dengan baik. Namun saat ini Bandung hanya memiliki 92 unit truk saja sehingga PD Kebersihan menyiasatinya dengan menyewa truk pada perusahaan swasta.
Menurut Emil, pihaknya sudah memberi dana cukup kepada Dinas Kebersihan Kota Bandung. "Kami sudah memberi miliaran rupiah. Pembelanjaannya terserah mereka," kata Emil. Ia mengatakan telah memberi banyak tambahan truk sampah ke Dinas Kebersihan.
Post a Comment